Di MTs Negeri Lengkong Nganjuk Jawa Timur
pada tahun pelajaran 2012 - 2013 digagas program ekstra unggulan yang
rencananya akan dimulai tahun pelajaran 2013 – 2014 dengan istilah “ Program
ekstra Unggulan Daerah “ atau PEUD yang menitikberatkan pada kegiatan ekstra
sekolah siswa berupa “ membatik “, sehingga para siswa memiliki pengetahuan
tentang batik, dapat membuat dan menghasilkan batik, bahkan dapat memperoleh
kekayaan dari batik.
1. Spesifikasi
Spesifikasi “ Batik lengkong
“, baik jumput maupun batik tulis memiliki motif dan keunikan lokal. Motif
dasar dari pola batik Lengkong adalah:
a). keunikan lokal Lengkong adalah tumbuhan
kentang hitam yang hanya tersedia jika pada saat musimnya saja dan tumbuhnya di
hutan jati. Motif dasar batik Lengkong adalah motif umbi kentang hitam dan
daunnya.
b). warna akan disesuaikan dengan berpedoman
pada falsafah kesederhanaan yaitu, “ warna alami (natural colour) ”, serta
memiliki ciri yang elegan sebagai masyarakat yang rendah hati tetapi berbudaya
tinggi.
c). batik
Lengkong merupakan karya yang komunikatif artinya karya batik yang dihasilkan
merupakan penterjemahan dari kreasi yang berisi pendidikan dan seni. Antara
pendidikan dan seni jika dipadukan akan bernilai tinggi sebagaimana visi
pendidikan MTs Negeri Lengkong (berkualitas, bermoral dan berperikemanusiaan),
dikarenakan batik Lengkong terlahir dari MTs Negeri Lengkong Nganjuk.
2. Spesialisasi
Secara khusus nantinya Batik
Lengkong akan memproduksi batik jumput dan batik tulis dengan keunikan yang
khas lokal dengan falsafah meningkatkan nilai karya seni dan budaya dengan
harapan masyarakatnya akan terbentuk peradaban masa depan yang agamis,
pengembangan nilai-nilai sosial, kemanusiaan, serta terjauh dari nilai-nilai
negatif peradaban serta pergaulan tempo dulu, yang tidak searah dengan nilai
pendidikan dan moral. Dalam perkataan lain diharapkan terjadi nilai perubahan
yang lebih positif dari berbagai unsur seni dan budaya Lengkong yang cenderung
agak eksentrik jaman dulu dan sudah harus ditinggalkan.
3. Idealisasi
Lahirnya gagasan batik
Lengkong merupakan sebuah pemikiran idealisasi yaitu pembaharuan ide-ide yang
melakukan penetrasi sebuah keadaan lama untuk dilakukan modernisasi dengan
munculnya ide “ Batik Lengkong “, agar generasi berikutnya tidak terjebak pada
karya seni yang secara agamis maupun moral menyimpang, bahkan munculnya batik
Lengkong dapat menjadi tempat berkarya dengan tanpa adanya penyimpangan. Seni
dan budaya memang harus dilestarikan namun harus dilakukan filter dari masuknya
unsur – unsur negatif sehingga seni dan budaya tidak terkontaminasi dan
nilainya tetap orisinil, artistic (memiliki nilai keindahan), dan tidak
kontradiktif (tidak bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang telah ada).
4. Aktualisasi
Secara factual atau de facto
Batik Lengkong sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2011, namun kegiatannya masih terbatas pada
pelajaran SBK. Pada tahun pelajaran 2013 – 2014 akan menjadi program ekstra
unggulan wajib bagi siswa, kemudian akan memberikan pelatihan kepada masyarakat
sekitar, dan akan memperkenalkannya kepada siswa - siswi SD/MI untuk mengikuti
pelatihan bagi mereka yang secara kelembagaan telah melakukan MOU (melakukan memorandum of understanding) atau
perjanjian kerja sama.
Secara yuridis formal PEUD (Program Ekstra
Unggulan Daerah), ini akan dilakukan koordinasi lintas sektoral agar
mendapatkan persyaratan legal formal dari otoritas yang ada dan terkait
sehingga benar-benar menjadi program
ekstra unggulan yang mendapatkan pengakuan dari pemerintah.
5. Imajinasi
Ide ini berasal dari sebuah obsesi setelah
mengamati keadaan dimana MTs Negeri Lengkong berada di lingkungan yang secara
social ekonomi dan lainnya dianggap perlu adanya ide-ide yang peduli kepada
masyarakat yang sejalan dengan perkembangan pendidikan yang ada di MTs Negeri
Lengkong harus dibekali berbagai life
skill (kecakapan hidup) agar para siswanya dapat berbuat sesuatu dan dapat
mengenyam pendidikan yang cukup memadai sehingga akan merubah strata sosial
ekonominya dan berbudaya yang lebih mulia dari keadaan sekarang serta mengangkat
harkat martabat lokal Lengkong khususnya dan daerah umumnya.
6. Kesimpulan
Batik Lengkong adalah batik
yang tercetus dari sebuah gagasan MTs Negeri Lengkong Nganjuk dengan ciri khas
lokal Lengkong, yaitu tanaman kentang hitam (umbi dan daunnya) yang tumbuh di
hutan, biasanya dipanen sekitar bulan Mei – Juni.
Batik Lengkong didesain
memiliki kualitas yang tinggi, serba pantas, harga terjangkau dan nantinya akan
sangat mudah didapatkan di daerah Nganjuk umumnya dan secara spesifik di
Kecamatan Lengkong. Memiliki warna yang naturalistik yang anggun jika dikenakan
sebagai pakaian pria maupun wanita.
Batik Lengkong memiliki
keistimewaan yang imajinatif dan menggambarkan kemewahan namun sederhana serta
elegan. Hal ini dikarenakan karya ini didasari oleh nilai seni yang tinggi,
hasil budaya adi luhung serta menunjukkan keanggunan bagi para pemakainya.
Nilai filosofi tentang Batik Lengkong adalah mewah tapi tidak sombong,
sederhana tapi tidak rendah nilainya, anggun tetapi tidak congkak. Sesuai
dengan visi pendidikan MTs Negeri Lengkong bertiga : berkualitas, bermoral dan
berkemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar